Dia itu Luna

dan disini sekali lagi aq tersesat di sari tanah hamparan wajahnya yang memerangkapku, seolah pasir lembut yang menghisapku untuk dilumat hidup atau mati, semakin aku melawannya, semakin cepat dan jauh aq masuk kedalamnya. Dan aq pun ikhlas.

Jauh di disana aq melihat banyak pemandangan ajaib dongeng-dongeng fantasi dari negeri-negeri seberang, ya aq melihat banyak hal, hal-hal yang selama ini hanya hidup dalam fantasi, buku-buku cerita, dongeng-dongeng pengantar tidur dan legenda yang mencekat maupun yang memikat. Aq membayangkan semua cerita itu dan membuatnya sebuah peta yang tercetak didalam diriku, namun peta itu berbohong, ini bukan fantasi, cerita, dongeng atau legenda. Ini realita..


Jika kau belum pernah melihat sebuah mutiara hitam dalam hidupmu, maka kali ini aq mengaku aku melihatnya dalam rongga kelopak matanya, sebuah mutiara hitam yang tersembunyi dalam cangkangnya, mengintip dan melirikmu diam-diam tanpa menggoda, didalamnya ada sebuah lubang hitam yang membuatmu melesat kedalam jauh benaknya. Matanya jendela hatinya yang indah. Aq tertegun di depan pintunya, hanya menatapnya tanpa mengetuknya, dia menatapku dari balik jendela itu, dan kami berbicara dengan bahasa mata, mutiara hitamnya.

Dua belah Alis yang menaungi matanya seperti sebuah bambu tebagi dua, yang meliuk indah di langit-langit dahinya, bambu hitam itu muda dan kokoh berdaun-daun hitam pualam menyisir dengan lebat dan tegas menaungi cangkang kerang yang menyimpan butir mutiara hitam itu. Dia sungguh-sungguh harta karun yang tak ternilai, aq rela mencicil-nya dengan tetes keringat seumur hidupku demi bisa mengintipnya satu kali saja setiap saatnya. Belah bambu itu bergoyang dihembus angin.

Setarik bibirnya yang mungil dan merah menggoda layaknya selisir jeruk pulau dewata yang berwarna merah muda dan matang, menunggu untuk dihisap sari-sarinya. Saat bibirnya menguncup, aq melihat strawbery yang ranum dan basah, aq ingin mengigitnya lembut, selembut aq menelusurinya dengan jari-jariku merasakan setiap teksturnya, perlahan dan tertata rapih, aq takkan melewatkan satu tetespun sari yang tercerat keluar saat itu. Aq kan mencicipmu sampai tetes terakhirku..

Hidungnya selayak stalagmit pualam yang tumbuh dari dasar bumi namun lancip dan berbisa, jika pipi atau dahimu tersentuh olehnya, maka ia akan mencederaimu dengan luka yang dinamakan rindu, kau akan menagih, dan menginginkannya sekali lagi menggoreskan hidungnya di dahi dan pipimu, dan aq bersumpah atas namaku sendiri, melihatnya saja sudah membuatku mabuk dan menagih untuk di hunjamnya, meski itu berkali-kali. Tolong cederai aq dengan pualam itu..

Rambutnya mengoyak siang dan cahaya yang ada, menentangnya dengan gelap yang tegas, rambutnya liar namun mengikuti setiap alur yang dicipta oleh sisiran sederhana jemari-jemarinya yang menyibakkan jalan untuk rambut itu menari. Rambutnya menari, seperti tarian bocah-bocah kecil disaat hujan, penuh gembira dan tanpa rasa bersalah. Mahkota terindahnya jauh tersimpan di dalam, legenda dan dongeng mengatakan jika mahkota itu adalah pikirannya, kainnya adalah keperawanannya, dan alas kakinya adalah dunia. Aq jawab, “bukan, mahkotanya itu pengetahuannya, kainnya dijahit dari kebaikannya yang sebenar-benarnya dan alas kakinya adalah keadilannya yang bijaksana”. Dan kau hanya diam menetap tanpa membenarkan atau mendosakan.

Sergapan aroma wangi dari musim kawin takkan mampu mengalahkan jejak wewangian embun yang dia cipta, aq mengenalinya, sosok berbalut embun dan berselimut lelap yang membisikkan mimpi-mimpi penuh gairah kehidupan, sosok yang menebar wewangian pada bunga-bunga disekitarnya, dan bunga-bunga itu saling berkata “harum sekali bunga berkaki dua yang barusan melangkah di depan kita itu, dari jenis siapa dia ?”, jawabku membisik “dia bukan hanya bunga, dia itu luna” dan kemudian berlalu mengikuti wangi luna..

65 thoughts on “Dia itu Luna

  1. @ai
    yes she is..

    @umi
    ehhehehe.. masa sih..

    @superkecil
    iyaa.. silahkan..

    @definitely I;m not luna
    Ra.. ehhehehe..

    @danalingga
    luna is luna.. luna is what she is.

  2. @mbelgedez

    halah.. mbelgedez..

    @jejakkakiku

    dia seperti hari, memiliki cara yg magis dan tx terjelaskan. Dia membuatku cinta lg padanya hari ini, mencipta rindu.. kalo aq bisa mengecat hari, maka hari ini akan menjadi lukisan abstrak penuh warna dan tx simetris.. dia itu.. baru.

  3. @ina

    *narik ketapel.. tembak*

    huahahaha…. *back vokal : PRRAAANKK..!!*

    upps.. *lepas sendal.. kabur*

    moral :
    jangan pake sendal pas lari.

  4. AAAAAAAAAAARRRRRRRRRGGGGGGGG…
    *mata memerah*
    *di sekeliling tubuh terlihat cahaya*
    KA…
    ME…
    HA…
    ME…
    HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA……
    *mas irdi angus*

  5. @ luna

    well.. she’s a bit.. uhmm you know.. (wishper) hiperaktive ..

    @ulan

    hush..hush… ntar tak jewer lho.. aq mana pernah njewer..

  6. yah.. selamat malam luna-ku
    malam ini kan menjadi milik semua orang
    malam ini kan menjadi semua bagian
    malam ini kan mejadi semua sisi
    malam ini kan menjadi sesuatu..
    sesuatu pengetahuan

    untuk kita saja.

Leave a reply to luna Cancel reply